MATERIAL DAN DISPLAY PENGAJARAN
PUSAT BELAJAR ( Learning Center )
merupakan lingkungan yang lengkap yang dirancang untuk meningkatkan belajar
individu atau kelompok kecil yang fokus pada topik spesifik. Pusat belajar
seharusnya mendorong partisipasi aktif ketimbang menyuruh para siswa duduk
manis dan membaca buku atau membaca teks di layar komputer. Sebagian besar
pusat belajar memberikan umpan balik kepada kegiatan siswa melalui kegiatan
terindividualisasi. Kegiatan tersebut cenderung dirancang untuk digunakan oleh
individu tetapi, mereka bisa dirancang untuk kelompok yang terdiri dari dua
atau tiga orang.
1.
Menilai
kecepatan belajar sendiri
Pusat belajar medorong para siswa untuk mengembangkan
tanggung jawab atas belajar mereka sendiri dan memungkinkan mereka untuk
belajar berdasar kecepatan mereka sendiri, sehingga mengurangi kemungkinan
kegagalan dan meningkatkan kemungkinan sukses.
2.
Belajar
aktif
Pusat belajar memungkinkan partisipasi siswa dalam
pengalaman belajar, bagi respon siswa, dan bagi umpan balik yang cepat untuk
respon siswa.
3.
Peran guru
Pusat belajar memungkinkan guru memainkan lebih banyak
peran pembina, berkeliling kelas dan menyediakan bantuan bagi para siswa ketika
mereka membutuhkannya.
Disamping mempunyai keuntungan,
pusat belajar juga memiliki keterbatasan, antara lain :
1.
Biaya
Sejumlah besar waktu harus dihabiskan dalam
perencanaan dan pengaturan pusat belajar dan dalam mengumpulkan dan menyusun
materi pusat belajar.
2.
Pengelolaan
Para guru yang menggunakan pusat belajar harus sangat
bagus dalam pengaturan dan pengelolaan ruang kelas.
3.
Tanggung
Jawab
Bentuk belajar mandiri apapun akan berhasil hanya jika
para siswa mampu dan mau mengemban tanggung jawab untuk belajar mereka sendiri
Beberapa jenis pusat belajar
terspesialisasi sebagai berikut :
1.
Pusat
Keterampilan
Dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk
melakukan praktik tambahan, terutama untuk memperkuat sebuah keterampilan yang
sebelumnya diajarkan melalui media atau strategi lainnya. Kemampuan dasar
yang dibangun melalui metode praktik dan latihan berguna bagi pendekatan pusat
keterampilan ini. Pusat keterampilan juga bisa digunakan untuk melibatkan para
siswa dalam penggunaan rekayasa matematika untuk membentuk contoh konkret dari
soal matematika yang diselesaikan dalam lembar kerja.
2.
Pusat
Peminatan
Pusat peminatan bisa merangsang minat baru dan
mendorong kreativitas.
3.
Pusat
Perbaikan
Pusat perbaikan dapat membantu para siswa yang
membutuhkan bantuan tambahan dengan konsep atau kemampuan tertentu.
4.
Pusat
Pengayaan
Pusat pengayaan dapat menyediakan pengalaman belajar
tambahan yang merangsang bagi para siswa yang telah menyelesaikan kegiatan
ruang kelas yang dipersyaratkan.
Pusat belajar dan Komputer
Dalam sebuah pusat belajar, komputer
dapat digunakan untuk pemerolehan informasi, penyusunan pengetahuan,
penyelesaian masalah, belajar multimedia ( visual, suara, grafis, dan video).
Seluruh jenis pusat belajar ini bisa memanfaatkan komputer. Komputer bisa
menyediakan penguatan keterampilan dan pengajaran perbaikan melalui penggunaan
peranti lunak latihan dan praktik yang dipilih cermat. Pusat peminatan dan
pengayaan bisa dibuat dari materi referensi CD dan sumber daya internet yang
aman bagi anak sehingga mereka bisa mengeksplorasi topik pilihan mereka sendiri
atau memperluas penelusuran mereka mengenai topik-topik yang dibahas di ruang
kelas.
Ketika menggunakan komputer di
sebuah pusat belajar adalah ide bagus untuk menggunakan headphone
sehingga audio tidak mengganggu perhatian siswa lainnya. Layar komputer paling
mudah dibaca ketika jauh dari cahaya yang menyilaukan. Aturlah komputer untuk
menghindari cahaya menyilaukan di layar komputer sehingga para siswa bukan
berada di depan jendela. (Morrison & Lowther, 2005).
Pusat belajar memudahkan belajar
beragam siswa baik kebutuhan khusus maupun yang berbakat. Materi dan kegiatan
belajar bisa dibuat, dilaksanakan, dan dinilai menggunakan berbagai teknologi
dan media. Ketika menerapkan pusat belajar, teknologi yang sesuai bisa
dipilih bagi setiap siswa. Salah satu teknik yang efektif adalah memberikan
sebuah daftar dari modul yang kecepatannya ditentukan sendiri yang dari situ
mereka memilh pilihan tertentu. Teknik ini memastikan para siswa menguasai
persyaratan mereka dan juga menyediakan kesempatan untuk belajar alternatif.
Penilaian pencapaian setiap
siswa bisa dinilai melalui berbagai pendekatan. Teknologi mungkin digunakan
sebagai alat untuk memberikan tes. Selain prosedur tes yang umum, para siswa
mungkin menggunakan peranti lunak komputer untuk mengembangkan sebuah artefak
yang memperliatkan penguasaan atas topik dalam pusat belajar.
MODUL PENGAJARAN
Sebuah model pengajaran merupakan
unit pengajaran yang lengkap yang dirancang untuk digunakan oleh seorang
pemelajar atau sekelompok kecil pemelajar tanpa kehadiran guru. Karena tujuan
keseluruhan dari modul ini adalah memudahkan belajar tanpa pengawasan yang
teratur, seluruh elemen mata pelajaran yang diberikan guru biasanya harus
dibentuk menjadi sekumpulan materi cetakan, audiovisual atau berbasis komputer.
Modul tersebut harus menarik perhatian siswa, memperkenalkan topik, menyajikan
konten baru, memberikan latihan dengan kegiatan umpan balik, menguji penguatan,
dan memberikan perbaikan tindak lanjut datu pengayaan. Perbedaan utama antara
lain sebuah modul dan sekadar buku, video, atau mata pelajaran komputer adalah
bahwa seluruh prosedur pengelolaan pengajaran harus disediakan. Ini semua
sering kali disebut wraparound.
Modul pengajaran mungkin memiliki
banyak komponen berbeda :
·
Dasar
Pemikiran
Berikan garis besar mengenai konten modul dan sebuah
penjelasan kenapa para pembelajar sebaiknya mempelajarinya.
·
Tujuan
Nyatakan dalam istilah kinerja apa yang diharapkan
diperoleh pemelajar dari menyelesaikan modul
·
Ujian Masuk
Tentukan apakah pemelajar telah menguasai kemampuan
prasyarat yang diperlukan untuk memulai modul.
·
Material
Multimedia
Gunakan berbagai teknologi dan media untuk melibatkan
para pemelajar secara aktif dan untuk memanfaatkan penginderaan mereka.
Sebagian besar format sangat bermanfaat untuk digunakan dalam modul.
·
Kegiatan
Belajar
Menggunakan berbagai macam strategi dan media
dapat meningkatkan minat para siswa dan memenuhi kebutuhan para siswa.
·
Latihan dan
Umpan Balik
Memberikan para pemelajar kesempatan untuk
mempraktikan setiap tujuan dan memberikan umpan balik terkait dengan ketepatan
respon mereka.
·
Ujian
Mandiri
Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk meninjau
kembali dan memeriksa kemajuan mereka sendiri.
·
Ujian
Penutup
Menilai apakah para siswa telah menguasai tujuan dari
modul ini.
MERANCANG MODUL
Sebuah modul sebaiknya menyertakan
sebuah pengantar ke sebuah topik, terutama dalam bentuk pertanyaan atau masalah
yang akan merangsang keingintahuan. Modul juga harus menyediakan pengajaran
atau saran mengenai bagaimana para siswa sebaiknya menggunakan komponen modul.
Di sebagian besar kasus, panduan bertindak sebagai pemandu melalui berbagai
kegiatan modul. Panduan tertulis bisa berisi pertanyaan dan tempat untuk
jawaban.
SISTEM BELAJAR TERPADU (ILS)
Di banyak sekolah salah satu bentuk
penggunaan modul berbasis komputer yang sedang marak adalah sistem belajar
terpadu ( integrated learning system-ILS), yang merujuk pada serangkaian
stasiun kerja komputer yang berjejaring yang dilengkapi dengan peranti lunak
atau akses online ke sekumpulan modul atau mata pelajaran yang
berurutan.
Keuntungan ILS antara lain :
1.
Menentukan
kecepatan sendiri
Para siswa menyelesaikan materi berdasarkan kecepatan
mereka sendiri, dengan diuji dan berkembang dalam interval yang teratur.
2.
Kemasan
total
Keuntungan besar adalah bahwa sebuah modul merupakan
paket pengajaran terpadu, tidak ada keharusan untuk berusaha menyatukan seluruh
materi agar memenuhi tujuan-tujuan belajar. Ini menghemat waktu mengajar yang
berharga dan sering kali lebih murah daripada materi individual.
3.
Tervalidasi
Modul-modul diuji dan divalidasi sebelum disebarkan ,
dengan jumlah klien yang begitu besar, para vendor bisa berinvestasi dalam
penelitian dan pengembangan kurikulum.
Keterbatasan ILS anatara lain :
1.
Kualitas
modul
Kualitas modul bervariasi beberapa diantaranya
merupakan modul latihan dan praktik yang tidak menginspirasi dan berkualitas
rendah. Kritikan yang paling sering adalah penekanan yang berlebihan pada
keterampilan dan pengetahuan tingkat rendah. Krtitikan-kritikan ini tidak hanya
berlaku bagi modul, tetapi juga berlaku bagi banyak paket komersial.
2.
Kehilangan
fleksibilitas
Salah satu persoalan yang terjadi dalam pengadopsian
sebuah modul atau sistem belajar terpadu adalah masalah fleksibilitas.
Standarisasi yang diberlakukan ILS bertentangan dengan keinginan sebagai besar
gruru yang ingin mempertahankan otonomi dalam hal konten dan strategi.
3.
Integras
kurikuler
Mungkin risiko yang paling serius dari ILS, ironisnya
adalah berkurangnya integrasi dengan kurikulum. Komponen dari sistem komputer
saling terpadu satu sama lain, tetapi sistem tersebut mungkin tidak berpadu
dengan kurikulum sekolah lainnya. Salah satu kritikan yang paling sering
terhadap kurikulum adalah yang berkaitan dengan fraksional-potongan berupa
fakta dan kemampuan t=yang diajarkan dalam terpisah-pisah, tidak dijadikan satu
kesatuan.
INTEGRASI
Ketika individual atau kelompok
kecil menggunakan modul mereka sendiri, guru membutuhkan rencana untuk memantau
kemajuan. Idealnya setelah menyelesaikan sebuah modul, individual atau kelompok
kecil tersebut menemui sang guru untuk membahas konten yang baru saja mereka
ikuti, hasil-hasil yang dicapai, dan pemahaman mereka. Para siswa juga
melaporkan kesulitan yang mungkin mereka alami dalam menggunakan modul
tersebut. Diskusi seperti itu, selain ujian konvensional, menghadirkan umpan
balik yang berharga kepada guru mengenai kemajuan siswa dan mengenai kekuatan
dan kelemahan modul tersebut.
Ketika memilih peranti lunak untuk
modul pengajaran berbasis komputer, adalah penting yang memastikan bahwa
kegiatan pengajaran berikut ini dilibatkan (Gagne, Wager, Golas, & Keller,
2005) :
·
Dapatkan
perhatian
·
Informasikan
kepoada pembelajar mengenai tujuan-tujuan
·
Ingatkan
pemelajar mengenai prasyarat
·
Sajikan
materi pengajaran
·
Memandu
pemelajaran
·
Menyediakan
umpan balik
·
Menilai
kinerja
·
Meningkatkan
retensi dan transfer
ILS paling umum digunakan untuk
pengajaran matematika dasar dan seni bahasa. Aplikasi menarik di masa
depan sepertinya menjadikan aplikasi yang salah satunya mata pelajaran ILS di
dalamnya merupakn satu kompinen dari prorgam sekolah keseluruhan yang
menggabungkan pengajaran secara tim, unik tematik, keterlibatan siswa dan orang
tua dalam penentuan tujuan, dan kustomisasi terhadap penentuan staf pengajaran
setempat. Sebuah ILS yang tidak secara komprehensif terpadu ke dalam kurikulum
tidak akan membantu para siswa mencapai hasil pendidikan yang diinginkan.
PEREKAYASA
Perekayasa ( manipulative) adalah
benda-benda yang bisa dilihat dan dikelola dalam situasi belajar. Terdapat tiga
jenis perekayasa yaitu :
1.
Objek Riil
Objek Rill seperti koin, perkakas, artefak, tanaman
dan binatang merupakan sebagian dari materi yang paling bisa diakses, menarik,
dan melibatkan siswa dalm penggunaan di bidang pendidikan. Karena bersifat
konkret, objek riil hampir mendekati bagian paling kiri dari Kesatuan Abstrak
Konkret, yang artinya bahwa mereka terutama sesuai bagi pemelajar yang sedang
menghadapi mata pelajaran yang dengannya mereka memiliki sedikit pengalaman
dalam kehidupan keseharian mereka. Untuk menghindari verbalisme, atau sekedar
membeo tanpa memiliki pemahaman yang bermakna, adalah penting bagi para
pemelajar untuk membangun pemahaman yang memiliki makna dan relevansi dlam
kehidupan mereka.
Objek riil mungkin digunakan sebagaimana adanya
mereka, atau anda mengkin mengubahnya untuk meningkatkan pengajaran.
Contoh-contoh dari modifikasi tersebut meliputi :
·
Potongan
Perangkat seperti mesin dengan satu potongan sisi
untuk memungkinkan pengamatan mendalam mengenai cara kerja di bagian dalamnya.
·
Spesimen
Tanaman, hewan yang sebenarnya atau bagian darinya
yang diawetkan untuk pengamatan yang mudah.
·
Pameran
Kumpulan artefak, sering kali yang berkaitan dengan
sains dan sejarah, yang disajikan bersama dengan informasi cetakan untuk
menggambarkan sebuah hal.
Selain manfaat yang nyata sebagai
sarana menyajikan informasi, memancing pertanyaan, dan menyediakan pengalaman
belajar langsung dilakukan, objek riil juga bisa memainkan peran dalam fase
evaluasi dari pengajaran.
2.
Model
Model merupakan representasi tiga dimensi dari objek
riil. Model mungkin sangat terperinci atau disederhanakan untuk tujuan
pengajaran. Model bisa menyediakan pengalaman belajar yang objek riil tidak
bisa lakukan. Menyediakan kumpulan model merupakan layanan standar dari
sebagian besar pusat media.
3.
Model
Rakitan
Representasi yang disederhanakan dari perangkat yang
rumit, umum ditemui dalam pendidikan kejuruan. Dengan menyoroti unsur-unsur
penting dan menghilangkan detail-detail yang mengalihkan perhatian, model
rakitan akan bisa memperjelas hal-hal yang kompleks.
PEREKAYASA DAN PERANTI LUNAK KOMPUTER
Penambahan perekayasa dan materi
langsung untuk para siswa yang disertakan dengan paket peranti lunak komputer
merupakan salah satu contoh bagaimana material pengajaran tradisional
digabungkan dengan peranti lunak komputer untuk menyediakan pengalaman belajar
yang hebat.
KIT MULTIMEDIA
Sebuah kit multimedia merupakan
kumpulan material pengajaran/belajar yang melibatkan lebih dari satu jenis
media dan disusun di seputaran satu topik tunggal. Kit sering meliputi objek
riil, model, dan model rakitan. Beberapa kit multimedia dirancang bagi guru
untuk digunakan dalam presentasi di ruang kelas. Yang lainnya dirancang untuk
digunakan oleh siswa individual atau kelompok kecil. Kit multimedia komersial
tersedia untuk berbagai mata pelajaran pendidikan.
Guru atau spesialis media juga
menyiapkan kit multimedia. Tujuan utama dari sebuah kit adalah memberikan
kesempatan kepada para siswa untuk belajar langsung-menyentuh, mengamati,
menguji coba, untuk ingin tahu, dan untuk memutuskan.
Adapun keuntungan dari kit
multimedia antara lain :
·
Realisme
Perekayasa menyediakan realisme dan menggambarkan
konsep yang melibatkan tiga dimensi. Mereka meningkatkan identifikasi
benda-benda melalui ukuran, bentuk, atau warna dan menyediakan pengalaman
langsung dan praktik laboratorium.
·
Minat
Perekayasa menimbulkan minat karena bersifat
multisensorik. Setiap orang menyukai menyentuh dan merekayasa objek riil untuk
memeriksa spesimen yang tidak biasa secara lebih dekat.
·
Kerjasama
Perakayasa bisa menjadi mekanisme ideal untuk
merangsang kerja proyek kelompok kecil. Kegiatan belajar kooperatif bisa timbul
di seputaran percobaan, penyelesaian masalah, permainan peran, atau jenis-jenis
praktik langsung lainnya.
Keterbatasan kit multimedia anatara lain :
·
Mahal
Perekayasa sering kali lebih mahal daripada material
lainnya yang lebih konvensional.
·
Penyimpanan
Bisa menyulitkan untuk menemukan tempat penyimpanan
untuk perekayasa dan untuk mengingat di mana perekayasa itu berada ketika anda
menginginkan menggunakan mereka.
·
Ringkih
Beberapa perekayasa bisa dengan mudah pecah atau rusak
dan mungkin tidak bisa digunakan lagi.
MATERI CETAKAN
Materi cetakan meliputi buku cetak,
buku fiksi dan nonfiksi, buklet, pamflet, panduan belajar, buku petunjuk, dan
lembar kerja serta dokumen olahan kata yang dibuat oleh siswa dan guru. Buku
cetak telah lama menjadi dasar dari pengajaran ruang kelas.
Keuntungan materi cetakan
·
Ketersediaan
Materi cetakan mengenai berbagai topik mudah
didapatkan dalam beragam format berbeda.
·
Fleksibilitas
Mereka bisa diadaptasikan dengan banyak tujuan dan
mungkin digunakan dalam lingkungan dengan cahaya yang cukup.
·
Portabilitas
Mereka mudah dibawa dari satu tempat ke tempat lainnya
dan tidak membutuhkan perlengkapan atau kelistrikan apapun.
·
Ramah bagi
pengguna
Materi cetakan yang dirancang dengan tepat akan mudah
digunakan,tidak membutuhkan keahlian khusus untuk menavigasi.
·
Ekonomis
Material cetakan relatif tidak mahal untuk dibuat atau
dibeli dan bisa digunakan kembali. Kenyataannya, ada yang bisa diperoleh secara
Cuma-Cuma.
Keterbatasan
·
Tingkat
membaca
Keterbatasan terbesar dari materi cetakan adalah bahwa
mereka ditulis untuk level membaca tertentu. Beberapa siswa adalah kurang
memiliki ketrampilanmembaca yang memadai, beberapa materi cetakan melampaui
tingkat membaca mereka.
·
Memorisasi
Beberapa guru mengharuskan para siswa untuk mengingat
banyak fakta dan definisi.
·
Kosakata
Beberapa buku memperkenalkan sejumlah besar konsep dan
istilah kosakata dalam jumlah sangat terbatas.
·
Presentasi
satu arah
Karena sebagian besar materi cetakan tidak interaktif,
mereka cenderung digunakan dalam cara-cara yang pasif, sering kali tanpa
pemahaman
·
Penentuan
kurikulum
Terkadang buku cetaklah yang mengatur kurikulum, bukan
digunakan untuk mendukung kurikulum.
·
Penilaian
sepintas lalu
Terkadang buku cetak dipilh melalui “pengujian
sekilas” apa saja yang memikat mata sang penelaah.
INTEGRASI
Materi cetakan digunakan di seluruh
atau mata pelajaran dan oleh siswa dari berbagai usia ketika mereka belajar
membaca. Pusat media merupakan sumber dari berbagai media cetakan mengenai
topik yang tak terhingga jumlahnya dan dalam hampir setiap format yang mungkin.
TEMPAT DISPLAY
Jika anda akan menggunakan visual
seperti foto, gambar, diagram, grafik, atau poster, anda butuh sebuah cara
untuk memajang mereka. Visual mungkin dipajang dalam ruang kelas dalam berbagai
cara, mulai dari sekadar memegang sebuah visual tunggal dengan tantangan anda
hingga membangun pameran yang rumit untuk pajangan permanen. Permukaan di ruang
kelas yang umumnya digunakan untuk display visual meliputi papan kapur,
papan putih, papan putih elekronik, bulletin board, papan kain, papan
magnetik, dan diagram putar.
PAMERAN
Pameran merupakan kumpulan berbagai
objek dan display yang dirancang untuk membentuk sebuah kesatuan yang terpadu
demi tujuan pengajaran. Pameran bisa secara umum digunakan untuk tujuan
pengajaran yang sama dan dalam cara-cara yang sama saat komponen individualnya
digunakan.
Lokasi pameran bisa dengan mudah
dibuat di sebagaian besar ruang kelas. Pameran yang lebih kompleks mungkin
membutuhkan lantai yang sangat luas dan struktrur khusus. Pusat media sekolah
merupakan lokasi yang nyaman untuk pameran, display, dan diorama. Pusat
media mungkin juga menyediakan tempat untuk pajangan bagi pameran yang dibuat
siswa.
Terdapat tiga jenis pameran yaitu :
1.
Kunjungan
Lapangan
Kunjungan lapangan menyediakan pameran berupa objek
riil dalam lingkungan alamiah mereka.
2.
Display
Display merupakan kumpulan dari material. Sebagaian
besar display meneyertakan informasi deskriptif mengenai objek atau visual yang
ditampilkan.
3.
Diorama
Diorama menampilkan keadaan tiga dimensi.
DAFTAR PUSTAKA
Smaldino,E,Sharo.,Lowther,L,Deborah.,Russell,D,James.
2011. Instructional Technology and Media for Learning : Teknologi
Pembelajaran dan Media Untuk Belajar. Jakarta. Prenada Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar