SELAMAT DATANG DI BLOG KU

Senin, 29 April 2013

Analisi Jalur (Path Analysis)



ANALYSIS JALUR
A.    Penjelasan Umum
Analisi jalur (Path Analysis) merupakan pengembangan statistik regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus analisis jalur. Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat (Sugiyono: 2009).
Bagaimana sejarah perkembangan analisis jalur? Teknik analisis jalur, yang dikembangkan oleh Sewal Wright di tahun 1934, sebenarnya merupakan pengembangan korelasi yang diuraikan menjadi beberapa interpretasi akibat yang ditimbulkannya. Lebih lanjut, analisis jalur mempunyai kedekatan dengan regresi berganda, atau dengan kata lain, regresi berganda merupakan bentuk khusus dari analisis jalur. Teknik ini juga dikenal sebagai modal sebab akibat (causing modeling). Penamaan ini didasarkan pada alasan bahwa analisis jalur memungkinkan penggunaan dapat menguji proposisi teoritis mengenai hubungan sebab dan akibat tanpa memanipulasi variabel-variabel. Memanipulasi variabel maksudnya memberi perlakuan (treatment) terhadap variabel-variabel tertentu dalam pengukurannya. Asumsi dasar model ini ialah beberapa variabel sebenarnya mempunyai hubungan yang sangat dekat satu dengan yang lainnya.


B.     Konsep dan Pengertian
Analisi jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pada tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright (Joreskog & Sorbom, 1996; Johnson & Wichern, 1992). Path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Melalui analisis jalur ini akan dapat ditemukan jalur mana yang paling tepat dan singkat suatu variabel eksogen menuju variabel endogen yang terkait.

C.    Manfaat Analisis Jalur
Beberapa Manfaat Path Analysis
1.      Penjelas terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti
2.      Prediksi nilai variabel endogen (Y) berdasarkan nilai variabel eksogen (X)
3.      Faktor diterminan yaitu penentuan variabel eksogen (X) mana yang berpengaruh dominan terhadap variabel endogen (Y), juga untuk menelusuri mekanisme (jalur-jalur) pengaruh variabel eksogen (X) terhadap variabel endogen (Y).
4.      Pengujian model, menggunakan theory triming, baik untuk uji reabilitas konsep yang sudah ada ataupun uji pengembang konsep baru.

D.    Prinsip-Prinsip Path Analysis
Prinsip yang mendasari path analysis sebagai berikut:
1.      Pada model path analysis, hubungan antar variabel bersifat linear, adaptif dan bersifat normal.
2.      Hanya sistem aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang terbalik.
3.       Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukuran interval dan ratio.
4.      Menggunakan sampel probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
5.      Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan reliable) artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung.
6.      Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasikan) dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan artinya model teori yang dikaji atau yang diuji dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti.

E.     Model Analysis
1.      Model Korelasi
Model korelasi yang sering digunakan dan dipakai oleh peneliti dan mahasiswa yaitu Korelasi Pearson Product Moment (r). Kegunaan korelasi untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel eksogen dengan variabel endogen.
2.      Model Regresi
Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan (memprediksi) variabel endogen (Y) apabila variabel eksogen (X) diketahui. Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fugsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel eksogen (X) terhadap variabel endogen (Y). Kerena ada perbedaan yang mendasar dari analisis korelasi dan analisis regresi. Setiap ada analisis regresi otmatis ada analisis korelasinya, tetapi sebaliknya analisis korelasi belum tentu diujii regresi atau diteruskan dengan analisis regresi.

3.      Model Persamaan Struktur
Model persamaan struktur yaitu apabila setiap variabel endogen (Y) secara unik keadaannya ditentukan oleh seperangkat variabel eksogen (X). Gambar yang memperlihatkan struktur hubungan kausal antar variabel disebut diagram jalur (Path Analysis). Koefisien jalur menunjukkan pengaruh langsung variabel eksogen k terhadap variabel endogen i. Sedangkan e i menunjukkan variabel atau faktor residual yang fungsinya menjelaskan pengaruh variabel lain yang telah teridentifikasi oleh teori. Sebuah digram jalur, tanda panah berujung ganda menunjikkan hubungan korelasional dan tanda panah satu arah menunjukkan hubungan kausal atau pengaruh langsung dari variabel eksogen (X) terhadap variabel endogen (Y).

F.     Materi Path Analysis
1.      Analisis Jalur (Path Analysis)
Teknik analisis jalur ini akan digunakan dalam menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap digram jalur dari hubungan kausal antar variabel X1, X2, dan X3 terhadap Y serta dampaknya kepada Z. Analisis korelasi dan regresisi yang merupakan dasar dari perhitungan koefisien jalur.

2.      Diagram Jalur (Path Diagram)
Pada diagram jalur digunakan dua macam anak panah, yaitu anak panah satu arah yang menyatakan pengaruh langsung dari sebuah variabel eksogen variabel penyebab (X) terhadap sebuah variabel endogen variabel akibat (Y), dan anak panah dua arah menunjukkan hubungan korelasional antara variabel eksogen.

3.      Koefisien Jalur
Dalam korelasi arah dan kuatnya hubungan antar variabel ditunjukkan dengan koefisien korelasi. Arah hubungan adalah positif dan negatif, sedangkan kuatnya hubungan ditunjukkan dengan besar kecilnya angka korelasi. Koefisien korelasi yang mendekati angka 1 berarti kedua variabel mempunyai hubungan kuat atau sempurna (Sugiyono: 2009).
Dalam analisis jalur juga terdapat koefisien jalur. Koefisien jalur menunjukkan kuatnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen. Koefisien jalur adalah koefisien regresi standar (standar z) yang menunjukkan pengaruh variabel eksogen terhadap endogen yang telah tersusun dalam diagram jalur.

4.      Perhitungan dengan Koefisien Jalur
Hubungan jalur antar variabel dalam diagram jalur adalah hubungan korelasi, oleh karena itu perhitungan angka koefisien jalur menggunakan standar skor z. Pada setiap variabel eksogen tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain dalam diagram, sehingga yang ada hanyalah suku resideunya yang diberi notasi e atau sering juga disebut dengan variabel residual.

G.    Kesimpulan
Beberapa kesimpulan berdasarkan uraian sebelumnya
1.      Analisis jalur merupakan analisis untuk mengetahui efek langsung dan tidak langsung dari suatu variabel terhadap variabel lain.
2.      Untuk melakukan analisis jalur perlu diketahui diagram jalur dan perhitungan koefisien jalur.
3.      Perbedaan beberapa model analisis yaitu korelasi, regresi, path, dan struktur.

Penjelasan
MODEL ANALISIS
Korelasi
Regresi
Path (Jalur)
Struktural
Variabel
Tidak ada ketentuan
Bebas (X)
Terikat (Y)
Eksogen (X)
Edogen (Y)
Intervening
(bila ada)
Eksogen (X)
Edogen (Y)
Intervening
(bila ada)
Kegunaan
1.       Explanation
(penjelasan)
2.       Hubungan
dan predikasi kualitatif
1.       Penjelasan terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti.
2.       Prediksi kuantitatif
3.       Faktor diterminan, yaitu penentuan variabel bebas (X) yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat (Y)
1.       Penjelasan
2.       Prediksi kualitatif
3.       Faktor diterminan
4.       Penelususran mekanisme (lintasan) pengaruh
5.       Pengujian model, menggunakan teori triming, baik untuk uji reabilitas konsep yang sudah ada atau pun uji pengembangan konsep baru.
1.       Penjelas
2.       Prediksi kualitatif
3.       Pengujian model, menggunakan uji t, baik untuk uji reabilitas konsep yang sudah ada atau pun uji pengembangan konsep baru.
Hubungan
yang
dianalisis
Tunggal atau
Ganda
Bersifat tunggal
Tunggal atau
ganda
Tunggal atau
Ganda
Jenis data
yang
dianalisis
Skala interval
dan ratio
Skala interval
dan ratio
Minimal Skala interval
dan data dinyatakan dalam satuan baku  atau z skor
Data mentah
(raw data)
Prinsip
1.       Hubungan antar variabel bepola linear, bersifat normal
2.       Sistem aliran kausal dua arah
3.       Minimal skala ukurinterval dan ratio
4.       Sampel random
5.       Data yang di ukur valid dan reliabel
6.       Model yang dianalisis berdasarkan teori-teori yang  relevan
1.       Pda prinsipnya sama dengan korelasi, hanya sistem aliran kausal ke satu arah.
1.       Pada prinsipnya sama dengan korelasi dan regresi
2.       Sistem aliran kausal ke satu arah
3.       Variabel terikat/ endogen (Y) minimal dalam skala ukur interval dan ratsio
1.       Pada prinsipnya sama dengan korelasi, regresi, path analysis
2.       Pola hubungan yang sesuai adalah pola hubungan yang mengikuti regresi model regresi, sedangkan untuk tujuan hubungan sebab akibat pola yang tepat adalah model struktural.

 DAFTAR PUSTAKA
Riduan dan Engkos. 2012. Cara Mudah Menggunakan dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

3 komentar:

  1. Saya ingin bertanya sebelum di uji regresi kan kita melakukan uji asumsi klasik, nah ada uju multikolinearitas. Tidak boleh terjadi multiko tapi kenapa terjadi korelasi di uji pearson. Mohon jawabannya

    BalasHapus
  2. Saya izin bertanya,ketika sudah di uji regresi apakah harus di uji jalur juga atau tidak pada sebuah penelitian kuantitatif. Mohon jawabanya. Terima kasih

    BalasHapus