ANALYSIS JALUR
A.
Penjelasan
Umum
Analisi
jalur (Path Analysis) merupakan pengembangan statistik regresi, sehingga
analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus analisis jalur. Analisis
jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang
berbentuk sebab akibat (Sugiyono: 2009).
Bagaimana
sejarah perkembangan analisis jalur? Teknik analisis jalur, yang dikembangkan
oleh Sewal Wright di tahun 1934, sebenarnya merupakan pengembangan korelasi
yang diuraikan menjadi beberapa interpretasi akibat yang ditimbulkannya. Lebih
lanjut, analisis jalur mempunyai kedekatan dengan regresi berganda, atau dengan
kata lain, regresi berganda merupakan bentuk khusus dari analisis jalur. Teknik
ini juga dikenal sebagai modal sebab akibat (causing modeling). Penamaan ini didasarkan pada alasan bahwa
analisis jalur memungkinkan penggunaan dapat menguji proposisi teoritis
mengenai hubungan sebab dan akibat tanpa memanipulasi variabel-variabel.
Memanipulasi variabel maksudnya memberi perlakuan (treatment) terhadap variabel-variabel tertentu dalam pengukurannya.
Asumsi dasar model ini ialah beberapa variabel sebenarnya mempunyai hubungan
yang sangat dekat satu dengan yang lainnya.
B.
Konsep
dan Pengertian
Analisi
jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pada tahun 1920-an oleh
seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright (Joreskog & Sorbom, 1996; Johnson
& Wichern, 1992). Path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan
antara variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak
langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat
(endogen). Melalui analisis jalur ini akan dapat ditemukan jalur mana yang
paling tepat dan singkat suatu variabel eksogen menuju variabel endogen yang
terkait.
Beberapa Manfaat Path Analysis
1. Penjelas
terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti
2. Prediksi
nilai variabel endogen (Y) berdasarkan nilai variabel eksogen (X)
3. Faktor
diterminan yaitu penentuan variabel eksogen (X) mana yang berpengaruh dominan
terhadap variabel endogen (Y), juga untuk menelusuri mekanisme (jalur-jalur)
pengaruh variabel eksogen (X) terhadap variabel endogen (Y).
4. Pengujian
model, menggunakan theory triming,
baik untuk uji reabilitas konsep yang sudah ada ataupun uji pengembang konsep
baru.
D.
Prinsip-Prinsip
Path Analysis
Prinsip yang mendasari path analysis
sebagai berikut:
1. Pada
model path analysis, hubungan antar
variabel bersifat linear, adaptif dan bersifat normal.
2. Hanya
sistem aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang
terbalik.
3. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala
ukuran interval dan ratio.
4. Menggunakan
sampel probability sampling yaitu
teknik pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap
anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
5. Observed variables
diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan reliable) artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara
langsung.
6. Model
yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasikan) dengan benar berdasarkan
teori-teori dan konsep-konsep yang relevan artinya model teori yang dikaji atau
yang diuji dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu
menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti.
E.
Model
Analysis
1.
Model
Korelasi
Model
korelasi yang sering digunakan dan dipakai oleh peneliti dan mahasiswa yaitu Korelasi Pearson Product Moment (r).
Kegunaan korelasi untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel eksogen
dengan variabel endogen.
2.
Model
Regresi
Regresi
adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling
mungkin terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan
sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Kegunaan regresi
dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan (memprediksi) variabel
endogen (Y) apabila variabel eksogen (X) diketahui. Regresi sederhana dapat
dianalisis karena didasari oleh hubungan fugsional atau hubungan sebab akibat
(kausal) variabel eksogen (X) terhadap variabel endogen (Y). Kerena ada
perbedaan yang mendasar dari analisis korelasi dan analisis regresi. Setiap ada
analisis regresi otmatis ada analisis korelasinya, tetapi sebaliknya analisis
korelasi belum tentu diujii regresi atau diteruskan dengan analisis regresi.
3.
Model
Persamaan Struktur
Model
persamaan struktur yaitu apabila setiap variabel endogen (Y) secara unik
keadaannya ditentukan oleh seperangkat variabel eksogen (X). Gambar yang
memperlihatkan struktur hubungan kausal antar variabel disebut diagram jalur (Path Analysis). Koefisien jalur
menunjukkan pengaruh langsung variabel eksogen k terhadap variabel endogen i.
Sedangkan e i menunjukkan variabel atau faktor residual yang
fungsinya menjelaskan pengaruh variabel lain yang telah teridentifikasi oleh
teori. Sebuah digram jalur, tanda panah berujung ganda menunjikkan hubungan korelasional dan tanda panah satu arah menunjukkan hubungan kausal atau
pengaruh langsung dari variabel eksogen (X) terhadap variabel endogen (Y).
F.
Materi
Path Analysis
1.
Analisis
Jalur (Path Analysis)
Teknik
analisis jalur ini akan digunakan dalam menguji besarnya sumbangan (kontribusi)
yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap digram jalur dari hubungan
kausal antar variabel X1, X2, dan X3 terhadap
Y serta dampaknya kepada Z. Analisis korelasi dan regresisi yang merupakan
dasar dari perhitungan koefisien jalur.
2.
Diagram
Jalur (Path Diagram)
Pada
diagram jalur digunakan dua macam anak panah, yaitu anak panah satu arah yang
menyatakan pengaruh langsung dari sebuah variabel eksogen variabel penyebab (X)
terhadap sebuah variabel endogen variabel akibat (Y), dan anak panah dua arah
menunjukkan hubungan korelasional antara variabel eksogen.
3.
Koefisien
Jalur
Dalam
korelasi arah dan kuatnya hubungan antar variabel ditunjukkan dengan koefisien
korelasi. Arah hubungan adalah positif dan negatif, sedangkan kuatnya hubungan
ditunjukkan dengan besar kecilnya angka korelasi. Koefisien korelasi yang
mendekati angka 1 berarti kedua variabel mempunyai hubungan kuat atau sempurna
(Sugiyono: 2009).
Dalam
analisis jalur juga terdapat koefisien jalur. Koefisien jalur menunjukkan
kuatnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen. Koefisien jalur
adalah koefisien regresi standar (standar z) yang menunjukkan pengaruh variabel
eksogen terhadap endogen yang telah tersusun dalam diagram jalur.
4.
Perhitungan
dengan Koefisien Jalur
Hubungan
jalur antar variabel dalam diagram jalur adalah hubungan korelasi, oleh karena
itu perhitungan angka koefisien jalur menggunakan standar skor z. Pada setiap
variabel eksogen tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain dalam
diagram, sehingga yang ada hanyalah suku resideunya yang diberi notasi e atau
sering juga disebut dengan variabel residual.
G.
Kesimpulan
Beberapa
kesimpulan berdasarkan uraian sebelumnya
1. Analisis
jalur merupakan analisis untuk mengetahui efek langsung dan tidak langsung dari
suatu variabel terhadap variabel lain.
2. Untuk
melakukan analisis jalur perlu diketahui diagram jalur dan perhitungan
koefisien jalur.
3.
Perbedaan
beberapa model analisis yaitu korelasi, regresi, path, dan struktur.
Penjelasan
|
MODEL ANALISIS
|
|||
Korelasi
|
Regresi
|
Path (Jalur)
|
Struktural
|
|
Variabel
|
Tidak
ada ketentuan
|
Bebas (X)
Terikat (Y)
|
Eksogen
(X)
Edogen
(Y)
Intervening
(bila ada)
|
Eksogen
(X)
Edogen
(Y)
Intervening
(bila ada)
|
Kegunaan
|
1. Explanation
(penjelasan)
2. Hubungan
dan predikasi kualitatif
|
1. Penjelasan
terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti.
2. Prediksi
kuantitatif
3. Faktor
diterminan, yaitu penentuan variabel bebas (X) yang berpengaruh dominan
terhadap variabel terikat (Y)
|
1. Penjelasan
2. Prediksi
kualitatif
3. Faktor
diterminan
4. Penelususran
mekanisme (lintasan) pengaruh
5. Pengujian
model, menggunakan teori triming, baik untuk uji reabilitas konsep yang sudah
ada atau pun uji pengembangan konsep baru.
|
1. Penjelas
2. Prediksi
kualitatif
3. Pengujian
model, menggunakan uji t, baik untuk uji reabilitas konsep yang sudah ada
atau pun uji pengembangan konsep baru.
|
Hubungan
yang
dianalisis
|
Tunggal
atau
Ganda
|
Bersifat
tunggal
|
Tunggal
atau
ganda
|
Tunggal
atau
Ganda
|
Jenis data
yang
dianalisis
|
Skala
interval
dan
ratio
|
Skala
interval
dan
ratio
|
Minimal
Skala interval
dan
data dinyatakan dalam satuan baku atau
z skor
|
Data
mentah
(raw
data)
|
Prinsip
|
1. Hubungan
antar variabel bepola linear, bersifat normal
2. Sistem
aliran kausal dua arah
3. Minimal
skala ukurinterval dan ratio
4. Sampel
random
5. Data
yang di ukur valid dan reliabel
6. Model
yang dianalisis berdasarkan teori-teori yang
relevan
|
1. Pda
prinsipnya sama dengan korelasi, hanya sistem aliran kausal ke satu arah.
|
1. Pada
prinsipnya sama dengan korelasi dan regresi
2. Sistem
aliran kausal ke satu arah
3. Variabel
terikat/ endogen (Y) minimal dalam skala ukur interval dan ratsio
|
1. Pada
prinsipnya sama dengan korelasi, regresi, path analysis
2. Pola
hubungan yang sesuai adalah pola hubungan yang mengikuti regresi model
regresi, sedangkan untuk tujuan hubungan sebab akibat pola yang tepat adalah
model struktural.
|
DAFTAR PUSTAKA
Riduan dan Engkos. 2012. Cara Mudah
Menggunakan dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Statistik Untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
ijin copas ya
BalasHapusSaya ingin bertanya sebelum di uji regresi kan kita melakukan uji asumsi klasik, nah ada uju multikolinearitas. Tidak boleh terjadi multiko tapi kenapa terjadi korelasi di uji pearson. Mohon jawabannya
BalasHapusSaya izin bertanya,ketika sudah di uji regresi apakah harus di uji jalur juga atau tidak pada sebuah penelitian kuantitatif. Mohon jawabanya. Terima kasih
BalasHapus